Jumat, 31 Mei 2013

Que Sera Sera..


Lagu ini ditulis oleh Jay Livingston dan Ray Evans yang pertama kali dipublikasikan tahun 1956. Lagu ini muncul pada film Alfred Hitchcock tahun 1956 yaitu The Man Who Knew Too Much dan dinyanyikan oleh Doris Day dan James Stewart. Lagu ini juga menerima Academy Award for Best Original Song pada tahun 1956. Pertama kali denger dan lihat video lagu ini  itu di iklan asuransi Thailand. Tapi menurut saya emang yang ini yang paling bagus dari versi-versi lain. Nadanya itu sedih banget. Videonya juga beberapa kali lihat tetep bikin nangis. Pas lama-lama denger liriknya makin sedih aja deh :'(. Oke ini dia liriknya. Mau sama video tapi susah terus. #Tahap Belajar

Que Sera Sera
 When I was just a little girl 
I asked my mother, 
"What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
 Here's what she said to me.
"Que Sera, Sera, 
Whatever will be, will be.
The future's not ours, to see.
 Que Sera, Sera.
 What will be, will be."

When I was young
 I fell in love
 I asked my sweetheart 
"What lies ahead?
Will we have rainbows?
 Day after day?"
 Here's what my sweetheart said.
"Que Sera, Sera.
 Whatever will be will be.
 The future's not ours to see.
Que Sera, Sera.
What will be, will be."
 
Now I have children of my own 
They ask their mother
"What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
 I tell them tenderly.
"Que Sera, Sera
Whatever will be, will be.
 The future's not ours to see.
 Que Sera, Sera.
 What will be, will be."





Catatan Saya

SEMBILAN

Malam itu aku ingat kembali.
Untuk kesekian kalinya.
Sejuta kali? Semiliar kali?
Aku tak pernah menghitungnya, Pangeran.
Seperti aku tak pernah menghitung kedipan mataku.
Aku tak tahu apa yang mengingatkanku.
Mungkin denyut nadi?
Atau detak jantung?
Bisa saja hembusan nafas, Pangeran?
Kalau begitu aku tak pernah lupa?
Lalu kapan kau akan lupa?
Mungkin kalu nadiku sudah tak berdenyut.
Atau jika jantungku telah berhenti berdetak.
Dan ketika aku sudah tak bernafas lagi.
Lalu siapa yang akan mengingatkanku setelah itu, Pangeran?
Atau memang itulah saatnya?
Ketika aku akan lupa padamu.
Ketika aku takkan pernah ingat lagi.
Mengapa?
Mengapa ketika aku akan lupa seutuhnya,
aku justru tidak menginginkannya lagi?
Aku tidak ingin melupakanmu.
Mengapa saat aku tak akan ingat lagi,
aku mencari-cari sesuatu yang akan mengingatkanku kepadamu?
Tetapi aku tau mereka ada, Pangeran.
Ingatan itu.
Apa pun mereka.
Atau seperti apa pun mereka.
Aku mohon,
jangan biarkan aku lupa.
Sedetik pun.

30-05-2013
04:14

Rabu, 29 Mei 2013

Beritahu Aku


Beritahu aku
Caranya menyelam tanpa basah
Berenang tanpa insang
Tetapi tak takut sesak
Namun percuma saja
Memiliki insang
Tetapi tak ada air

Beritahu aku
Caranya hidup tanpa nyawa
Bernafas tanpa oksigen
Tetapi tak takut mati
Namun percuma saja
Menghirup oksigen
Tetapi tak berparu-paru

Beritahu aku
Caranya menembus langit tanpa terbang
Terbang tanpa sayap
Tetapi tak takut jatuh
Namun percuma saja
Bersayap
Tetapi tak tahu tujuan

Beritahu aku
Caranya mengejar tanpa lelah
Berlari tanpa kaki
Pergi ke masa depan
Tetapi tak meninggalkan masa lalu
Namun percuma saja
Berlari mengejar aurora
Tetapi membenci kutub

Beritahu aku
Caranya mendapatkan tanpa menunggu
Menunggu tanpa bosan
Tetapi berani menghadapi apa pun
Namun percuma saja
Mendapatkan
Tetapi hampa

Beritahu aku
Caranya tidur tanpa bermimpi
Bermimpi tanpa berharap
Tetapi tak takut nyata
Namun percuma saja
Tak bermimpi
Tetapi tetap berangan

Andai aku dapat memilih
Aku ingin,
Berenang selama ikan
Hidup sebebas udara
Terbang setinggi elang
Pergi kapan aja aku ingin
Menunggu sampai aku mati
Menjadi nyata semudah bermimpi
Tetapi aku tak dapat memilih

Aku sadar kini..
Ketidakjelasan—adalah kekosongan mutlak!
Dan keraguan,
Tak bisa membuatku kemana-mana
Hanya disini
Diam ditempat
Atau mungkin mundur?
29-05-2013
17:04




Jumat, 24 Mei 2013

Perjalanan Aku dan Mereka

Jika aku adalah daun
Mungkin aku telah menguning
Dan melayang bersama angin
Melambai dan mengucapkan selalat tinggal,
kepada ranting dan pohon.
Jatuh ke tanah, 
mengering.
Lalu hilang bersama musim

Jka aku adalah besi
Mungkin aku telah berkarat
Memamerkan luka
Inilah aku setelah kalah berperang,
dengan hidrogen dan ultraviolet

Jika aku adalah air
Mungin aku telah surut dan kering
Meresap ke dalam pori-pori tanah
Mencari celah
Atau mungkin putus asa dan terbawa arus
Melalui seribu sungai
Lalu muara
Kemudian ke laut, terakhir samudra
Menguap menjadi awan
Bagai tersedot sinar mentari
Tetapi turun kembali menjadi hujan
Katanah lagi, bersirkulasi

Jika aku adalah kayu
Mungkin aku telah lapuk
Karena rayap-rayap kecil
Memakanku sedikit demi sedikit
Hingga sel terakhir
Lalu habis

Jika aku adalah balon gas
Diisi oleh helium
Terbang menembus atmosfer
Setinggi mungkin
Dan akhirnya meletus juga

Tetapi aku adalah aku
Si manusia penunggu
Aku tidak seperti daun, air, besi, kayu atau balon gas
Aku akan terus disini
Setia seperi bulan kepada bumi
Atau mungkin aku seperti ombak
Terus berlari
Menuju pasir putih
Meski tahu akan kembali ke tengah,
namun tak pernah lelah

Tetapi jangan salahkan aku
Jika aku ingin seperti oksigen
Membuatmu tak bisa hidup tanpa aku
Jangan salahkan aku
Karena aku seekor burung yang hanya ingin terbang
Dan akhirnya aku hanya menjadi aku
Menunggu dan mencari
Tetapi jika kau tak datang dan aku tak menemukanmu
Kita tidak akan pernah bertemu
Maka biarkan aku berhenti dan menepi

Aku mengerti kini
Aku mengejarmu ke depan
Sedangkan kau jauh dibelakang,
hanya masa lalu
Biarkan aku berjalan bersama
Dan menerima apa yang ada dihadapanku
Aku berhenti sekarang
Karena aku tak akan pernah menyentuh dimensimu
Jangan salahkan aku

21-05-2013
14:59