Minggu, 07 April 2013

Catatan Saya

TUJUH

Hari ini kita bertemu, Pangeran.
Atau lebih tepatnya.. aku melihatmu.
Aku tak tahu harus merasa apa.
Terlalu banyak yang aku rasakan.
Ada yang berlari bebas didalam sini.
Seperti baru saja terlepas setelah sekian lama merasakan ketatnya tali pengunci rasa.
Tetapi kenyataan tersenyum sinis padaku.
Ia berkata :
"Kau lihat? Dia adalah dia. Dan kau adalah kau. Tak ada satu pun tali yang menghubungkan kalian."
Aku bingung, Pangeran.
Harus kemanakah aku?
Terus berlari pun membuatku lelah.
Tetapi diikat dan tidak tahu kapan akan dilepaskan pun membuatku sakit.
Dan hari ini biarkan aku menangis.
Ketika kau melihat kearahku,
aku tahu itu tidak berarti apa-apa.
Setiap detik aku merindukanmu.
Aku ingin melihat senyum itu.
Aku ingin melihat mata itu.
Dan hari ini aku melihatnya.
Otakku berkata :
"Itu cukup."
Tapi benarkah itu cukup?
Karena hatiku berkata :
"Hanya itukah yang kau harapkan?"
Aku tak bisa menjawab pertanyaanku sendiri.
Mereka tak pernah selaras.
Manakah yang lebih benar, Pangeran?"
Aku ingin otakku lebih benar.
Tetapi kenyataan tak pernah sesuai dengan keinginanku.
Dan cinta tak pernah berlogika.
Selama ini aku menuggumu, hanya untuk itu?
Hanya untuk beberapa detik yang lebih lambat dari biasanya?
Takkan pernah aku menyesal, Pangeran.
Tetapi tak bolehkah aku menginginkan sesuatu yang wajar?
Katakan pada takdir untuk sedikit saja membelaku.
Atau ajarkan aku untuk merasa cukup.
Mengertikah kini, Pangeran?
Aku bosan untuk tidak tahu apa-apa.
Aku ingin berhenti menjadi bukan siapa-siapa.
Karena itu aku ingin sedikit berarti.

28-03-2013
17:34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar